Skip to main content

Impian Bukan Mimpi

Yang menggerakkanmu adalah impian, tujuan, cita-cita. Yang air matamu akan berlinang ketika kau berpikir, merasa dan mengira sudah tak mampu untuk kau raih, itulah impian, berbeda dengan mimpi. Mimpi milik para apatis, mereka sekedar ingin, berkhayal tanpa tindak lanjut yang terstruktur.
Jika engkau tak punya impian, jangan harap ada gerakan, kemajuan dan perubahan. Kau akan stagnan ibarat motor tak berbensin. Bersihkan hati dan pikiranmu agar engkau mampu membaca kompleksitasnya problem kehidupan.
Sudahlah, jurang yang terjal itu sudah banyak diisi oleh para pendahulumu. Jika engkau berani mencoba menggali lubang, menguliti setiap kenangan kegagalan sejarah, maka berikutnya engkau yang akan masuk.
Sudahi kekhawatiranmu seperti aku mengkhawatirkanmu. Sudah waktunya engkau terbang tak terpaksa. Kepakkan sayapmu, nikmati prosesmu, karena sejatinya kerja adalah proses perealisasian diri bagi setiap manusia merdeka. Ingatlah, sebelum aku benar-benar mati.


Comments

  1. TINIUM COST 12% Titanium dioxide sunscreen - TITanium
    TINIUM titanium scissors COST 12% Titanium galaxy watch 3 titanium dioxide titanium tubing sunscreen - titanium anodizing TITanium TINIUM COST 12% titanium nano titanium by babyliss pro dioxide sunscreen. TINIUM COST 12% titanium dioxide sunscreen.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Fhilia Azkayra 'Cerpen'

Fhilia Azkayra Seorang bayi perempuan mengucap salam pada dunia lewat tangisan pertamanya. Salah satu rumah sakit ternama nan mewah di Kota Palopo menjadi saksi kelahirannya. Aku punya sedikit cerita tentang rumah sakit ini. Namanya Rumah Sakit Mega Buana. Dulu ia adalah sebuah hotel bernama Hotel Mega Buana.  Pernah aku berpikir dan bertanya dalam hati, “Kenapa hotel dirubah jadi rumah sakit? Bukankah banyak biaya? Kan, hasilnya tetap bisa menghidupi pemiliknya?” Belakangan ini jawabannya baru kutemui, “Mungkin pemilik rumah sakit ingin menghanyutkan segala dosa maksiat yang pernah mengalir. Dengan menjadi rumah sakit bisa jadi semua terbayarkan.” Untung saja tidak sebaliknya, jika demikian pastilah aku bertambah pusing. Pukul. 11.20 wita, 20 desember 2017, seorang bayi dengan berat 2,3kg dan panjang 47cm telah lahir normal, tanpa caesar . Kehadirannya membuat banyak orang bungkam. Selama 4 tahun sepasang suami istri hidup dalam cibiran dan cerita miring, membuat telinga panas

Aku Bukan Gila 'Cerpen'

Suatu hari aku duduk di teras  showroom  dekat parkiran sebuah perusahaan swasta. Sebuah kantor sekaligus  showroom  yang posisinya sangat strategis, berada pas di perempatan sebelah utara PNP (Pusat Niaga Palopo) lebih dikenal dengan nama pasar sentral. Tempat ini sangat banyak dikunjungi orang, namanya juga daerah pasar, salah satu daerah yang cukup padat, banyak pejalan dan pengendara lalu-lalang, pergi-pulang pasar, secara otomatis banyak lewat di depan  showroom , tak jarang ada pengunjung yang datang dengan niat awal pergi ke pasar tapi akhirnya malah singgah membeli beberapa  furniture  dan barang elektronik yang tersedia di  showroom . Dentuman suara dari speaker system ‘home teater’ merek ternama yang dipajang—sengaja diputar—untuk menjadi magnet penarik pelanggan. Biasalah, ini strategi pemasaran. Aku bekerja sebagai  salesman  di sini . Sebagai sales  kami memiliki tanggung jawab yang cukup besar, kegiatan penjualan produk berada di tangan kami. Hal yang sangat waj

Pesan Origami untuk Ayah

Origami untuk Ayah Jika Andrea Hirata menulis novel tentang ayah maka aku membuat origami untuk ayah. Anggap saja origami ini aku yang buat meski pada kenyataannya ia tercipta dari kreatif jemarimu, ayah. Semua pasti tahu bahwa bayi dengan usia 3 bulan-sekian hari tak mungkin sanggup melakukan seni melipat kertas seperti ini. Beberapa hari lagi kita akan berpisah—meski ini adalah keputusan ayah dan ibu—dengan jangka waktu yang tidak kalian tentukan. Mungkin seminggu, sebulan, bisa jadi lebih dari itu. Meskipun demikian aku tahu bahwa ayah akan selalu merindukan setiap detik bersamaku. Ayah akan merindukan tawa dan tangisku, terlebih saat mengganti popok dikala ibu sedang sibuk menyiapkan air mandiku. Tapi, yakinkan dirimu ayah bahwa keputusanmu hari ini adalah proses pembelajaranmu yang tidak akan sia-sia. Saat dewasa kelak—jika ada ijin dari Allah SWT—engkau berencana mengirimku ke pulau seberang, mengenyam pendidikan yang lebih baik dari pendidikan yang tersedia di kot